ini jauh lebih damai..!!


Kenapa semuanya harus punya alasan, apa gw harus punya alasan untuk ini?? Kenapa harus? Gw suka ngeliat loe ketawa lepas seperti itu, gw suka ngeliat tatapan tajam loe, gw suka ngeliat ketololan-ketolan bodoh loe, apa itu blom cukup?? Semuanya simpel dan berjalan serba sederhana tanpa kerumitan sama sekali.
Hati dan perasaan gw memberontak dengan lancangnya, mengabaikan garis hubungan yang telah gw janjikan ga akan gw lewati. Hati gw jatuh, jatuh dengan sukses tanpa pernah memiliki alasan dan tanpa pernah gw mau.

Semenjak 100 hari lalu, semenjak 6bulan lalu. Ah Gw ga tau tepatnya kapan yaa benar sepertinya pesona cowo tolol ini kek magic. Seseorang yang ga akan gw kira, seseorang yang selalu gw sangkal , tapi ternyata mampu mencuri hati gw. Ternyata bisa bikin gw segitu takut,segitu begonya,segitu cemas kalo ga denger kabar dia.

Kecemasan bodoh gw ini apa ga cukup kebaca? Mungkin ga akan loe kau gimana tampang cemas gw ngedenger lo ga enak badan nun jauh disana. Jelas ga kebaca karena otak dungu lo itu emang bekerja dengan sangat lamban. Dasar angkot omprengan pasar minggu si bego berotak dungu. Apa loe pernah tau gimana aliran darah gw bekerja syper cepat tanpa aturan? Gimana dagdigdugnya jantung gw ngedenger lo dengan santai dan muka lempeng bilang 'kenapa kita ga pacaran aja ?'

**
Biarkan waktu terus kek gini. Saat hujan datang dan tidur malam gw selalu ditemani suara tetesannya. Saat malam datang dan ga ada bintang terang dilangit biru. Biarkan waktu terus kek gini . Agar gw sadar bahwa cowok konyol ini emang udah menentukan pilihannya. Setelah terlalu lama berharap, setelah bosan menunggu, setelah seseorang yang benar-benar peduli ama dia datang ke kehidupannya. Biarkan waktu terus kek gini agar gw bisa merasakan kalo dia udah ga bisa gw permainkan lagi.

Ga itu ga benar, gw ga pernah mempermainkan ketulusan itu. Katanya 'kenapa gw ga mencoba,apa karena gw takut tersakiti?..'

Gw bukan takut disakiti, tetapi gw takut menyakiti. Gw bukan takut mencintai, tetapi gw ga tau cara membalasnya. Gw ga takut menangis yang gw takutkan membuatnya menangis . Gw ga takut kecewa yang gw takuti membuatnya kecewa.

Betapa butir air mata yang jatuh bersamaan turunnya  hujan udah ga ada gunanya. Menangisi penyesalan dan menanyakan 'kenapa gw baru sadar sekarang? Kenapa baru gw sesali ini?'. Seolah ingin meminta kesempatan memperbaiki semuanya,tapi biarlah percuma. Biarkan waktu terus kek gini. Mungkin ingin gw putar waktu kembali kesaat itu dan ga akan menyiakannya. Namun yang gw mau sekarang hanyalah biarkan waktu kek gini. Seperti tetesan air ujan ini yang menyakinkan gw . Yang membuat gw percaya 'kita akan tetap selama berteman dengan baik. Iahkan?'

Perasaan itu masih disini, namun dengan arti yang berbeda. Biarkan waktu terus kek gini agar gw selalu bisa melihat tawa itu. Ini jauh damai daripada mendengar semua perasaannya . Ini jauh lebih damai daripada harus memperebutkannya. Tersenyumlah karena lo bisa, bukan tersenyum karena lo blom bisa. Tertawalah karena lo udah ga, bukan karena lo masih.



**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar